Showing posts with label Novel. Show all posts
Showing posts with label Novel. Show all posts

Tulis Judul yang SEO Friendly
COVER
Detail Buku :
Judul: Cewek Matre
Penulis: Alberthiene Endah
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Ilustrasi dan Desain Sampul: J. Henk Winiarti
Tebal Buku: 464 hlmn;20 cm
ISBN: 978-979-22-8087-6
Tahun Terbit: 2004
Sinopsis :
“Mana bisa hidup tenang di Jakarta? Coba lihat, di sebelah kiri kamu cewek pake tas Prada, di kanan pake terusan Gucci. Di belakang, cewek kecentilan pake kelom Dior! Jauh di depan mata, ada yang siap melototin kamu dari ujung rambut ke ujung kaki. Lalu matanya akan mengejek begitu tahu yang nempel di tubuh kamu cuma keluaran Mangga Dua.”

Lola humas di sebuah radio. Kantor yang membuatnya panas-dingin tiap hari, karena selalu berurusan dengan jetset-jetset Jakarta yang superglamor. Ia gadis yang cantik dan seksi. Mulanya ia tidak menyadari kelebihan itu. Tapi suatu hari ia sadar penampilannya bisa ditukar dengan uang.
Bahagiakah dia, setelah menjadi cewek matre?

Aku harus berterima kasih sebelumnya sama teman yang sudah memberikan novel ini kepadaku –yang sayangnya aku lupa siapa yang ngasih novel ini-. Tahun 2004 saat novel ini terbit, aku baru saja memulai tahun awal perkuliahanku. Membaca novel ini pada saat itu sudah pasti akan membuatku kebingungan dengan segala macam branded atau jenis-jenis dress yang bertaburan di novel ini. Tapi aku bisa mengambil kesimpulan untuk tokoh utama dalam novel ini. BPJS alias Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita.
Lola adalah humas di radio City Girls FM, yang nyaris setiap hari mengeluhkan gaji sebulannya yang berjumlah empat juta perak tidak cukup untuk hidup di Jakarta ini. Setiap gajian, Lola akan mulai menyusun anggaran yang sudah keluar. Dan yah, belum juga sebulan, kantongnya sudah mengerut. Lola bersahabat baik dengan Palupi, Silvia dan Renata. Tiga gadis yang hampir mirip dengan Lola dari segi finansial. Setiap hari mata mereka selalu melirik iri pada Arientha, Linda, Bianca dan Verena, yang selalu berpenampilan sophisticated dan dibalut pakaian serta aksesoris bermerek. Dari situlah timbul niatan mereka untuk berusaha menggebet atau minimal bisa berteman dengan cowok-cowok kaya agar bisa ketiban rejeki ditraktir barang-barang branded. Di antara mereka berempat hanya Lola yang berhasil menggebet cowok mapan karena fisiknya yang memang cantik. Merasa di atas angin, Lola jadi lupa diri. Bermandi uang, baju-baju mahal, tas dan sepatu branded, Lola jadi keenakan memanfaatkan kecantikan fisiknya untuk menggaet pria-pria kaya yang tergila-gila padanya. Tapi masalah datang satu per satu dan mulai merendahkan harga dirinya. Belum lagi gosip yang beredar di kantornya kalau dia menjadi simpanan om-om. Lola terusik, tapi membayangkan dirinya kembali miskin tidak meruntuhkan naluri matre dalam dirinya. Sampai dia bertemu Clift. Seorang fotografer yang memotret karyawan City Girls FM saat membuat Company Profile. Lola jatuh cinta, dan cintanya terbalas. Untuk pertama kalinya Lola melihat seorang pria tanpa memikirkan kemapanan finansial pria tersebut. Lantas berhentikah Lola menjadi cewek matre dan siap meninggalkan kehidupan glamor yang sudah dicecapnya selama satu tahun terakhir?
Jakarta memang gila. Tapi bukan berarti saya mesti gila. Hal 455

Aku agak miris saat membaca bagian prolognya, yang berisi panjang lebar pembelaan kalau menjadi cewek matre itu tidak salah, melainkan sudah tuntutan hidup. Pengen ketawa keras-keras sebenarnya. Novel ini keluar di tahun 2004, dan betapa berartinya uang sejumlah empat juta rupiah di tahun itu. Dengan catatan kita bisa mengatur pengeluaran dengan baik. Bergaya sesuai isi kantong tepatnya. Bukannya sok suci atau apa, tapi menjadi cewek matre hanya karena di sebelah kita memakai tas Louis Vuitton? Sepadankah itu dengan nama baik dan harga diri kita sebagai perempuan? Di dunia ini memang siapa yang tidak mau uang? Siapa yang tidak ingin merasakan kehidupan glamor? Tapi kalau harus memilih jalan seperti Lola, sayang banget. Apalagi Lola digambarkan mempunyai paras cantik yang masih bisa digunakan dalam hal lain, selain menggaet laki-laki kaya dan mapan. Hal lain yang aku maksudkan di sini, ada dalam cerita juga kok.

Cerita di novel ini selain mengungkapkan gaya hidup instan yang kebanyakan dipilih di jaman sekarang, juga secara tidak langsung mengajarkan kita untuk bersyukur. Kalau merasa hidup kita serba kekurangan, jangan melihat ke atas. Tapi lihatlah ke bawah. Lihat ke orang-orang yang susah payah bekerja tapi hanya bisa dapat uang yang hanya cukup untuk makan sehari saja. Kalau mata kita hanya tertuju ke atas saja, yah pastinya kita akan menjadi Lola-Lola yang berikutnya.

“Karena mata lu cuma dihabisin buat ngeliatin Arintha, Linda, lalu humas-humas sok kaya itu, klien-klien selangit. Coba mata lu sedikit diarahin ke gue. Datang dari Surabaya. Bayar kos dan hidup pake sisa gaji yang sebagian besar dikirim ke nyokap di sana. Toh gue bisa survive!”hal 385

Saat baca prolognya, aku kira Lola terpaksa jadi cewek matre karena tuntutan pergaulannya. Nggak ada barang bermerek yang nempel di tubuh kamu = nggak ada teman. Tapi ternyata Lola punya tiga sahabat yang meski selevel tingkat kere-nya, tapi tulus mau berteman dengannya dan mau melewati susah senang sama-sama. Kembali lagi ke gengsi rupanya. Aku jadi bertanya-tanya, tanpa Louis Vuitton, Prada, Celine, Fendi, Bvlgari, memangnya nggak bisa hidup di Jakarta sana yah? Hidup memang keras, tapi pasti ada jalan untuk survive. Untuk apa memedulikan pandangan atau omongan orang-orang yang mungkin hanya setahun atau beberapa bulan sekali baru ketemu, sementara di sisi kita ada keluarga yang hangat dan sahabat yang akan membuka lebar tangannya tanpa harus melihat merek mahal dan terkenal mana yang sedang menempel di tubuh kita. Aku berterima kasih pada mbak Alberthiene yang sudah menciptakan novel ini. Nggak perlu merasa kesindir, atau digurui, tapi ambil hikmahnya saja. Jangan harus jadi Lola dulu, baru bisa sadar kalau masih ada jalan lain yang lebih baik untuk mendapatkan uang. Toh pada akhirnya Lola juga jadi bisa tahu mana yang bisa menjadi sumber kebahagiaannya.

“Ternyata duit bukan cuma datang dari lelaki.” Hal 447

Selain pesan moralnya, aku sangat menikmati gaya menulis mbak Alberthiene. Dialog dan monolog yang kocak yang kebanyakan keluar dari mulut Silvi dan Tohir. Aku juga tertawa sendiri saat Lola mulai mendeskripsikan fisik dan sifat rekan-rekan kerjanya. Gaya bahasa yang ringan membuat novel ini jadi tidak membosankan. Apalagi halamannya cukup tebal. Ide penulis menciptakan karakter Silvi, Tohir dan Poltak, yang meski hanya sebagai karakter pendukung, tapi berperan besar membuat pembacanya ngakak.

Kesimpulannya aku menyukai jalan cerita novel ini. Lebih membuka lebar mata aku, dan mengingatkan diri sekali lagi untuk bergaya sesuai kantong. Dan materi tidak selamanya menjadi kunci kebahagiaan manusia. Source

Tulis Judul yang SEO Friendly
COVER
Detail Buku :
Judul: Cerita Cinta Indonesia
Pengarang: 45 Penulis GPU
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2014
Tebal: 400 halaman
Tentang Buku :
Beragam tema, beragam kisah terangkum di kumpulan cerita pendek Cerita Cinta Indonesia ini. Mulai dari jejak sastra hingga cerita pendek TeenLit tergores dalam 45 cerpen buah karya 45 penulis yang pasti sudah Anda kenal. Kumpulan cerita pendek ini adalah semacam bentuk syukur dan terima kasih bahwa kami masih bisa meneruskan semangat dalam berkarya.
Membaca kumpulan cerita pendek ini seakan memilih beraneka rasa dan rupa dalam sajian paket lengkap. Sebab, ada begitu terlalu banyak kisah kehidupan yang menunggu untuk diceritakan, dan yang terdapat dalam buku ini hanya sebagian kecilnya. Tak pernah cukup kisah cinta, misteri, persahabatan, dan beragam tema lainnya di dunia ini untuk ditampilkan dalam bentuk karya sastra atau cerita populer.
Apa pun rasa dan rupa yang Anda dapatkan saat membacanya, kami berharap Anda menikmati sajian Cerita Cinta dengan rasa Indonesia ini. Source
 
Tulis Judul yang SEO Friendly
Caption gambar
Identitas Buku :
Judul buku      : Bulan Terbelah di langit Amerika

Penulis             : Hanum Salsabiela Rais & Rangga Amahendra
Tahun terbit     : Mei 2014
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal               : 344 halaman
ISBN               : 978-602-03-0545-5
1.      Kepengarangan
Hanum Salsabiela Rais adalah putri kedua Amien Rais, lahir dan menempuh pendidikan di , lahir dan menempuh pendidikan di ogyakarta dan mendapatkan gelar Dokter Gigi dari Universitas Gadjah Mada, namun mengawali kariernya sebagai jurnalis dan reporter-presenter di Trans TV. Tinggal di Austria selama 3,5 tahun bersama sang suami (Rangga Almahendra).

Buku-bukunya yang telah diterbitkan, yaitu Menapak Jejak Amien Rais: Persembahan Seorang Putri untuk Ayah Tercinta (2010), 99 Cahaya di langit Eropa (2011), Berjalan di Atas Cahaya (2013), dan Bulan Terbeah di Langit Amerika.
Rangga Almahendra adalah suami Hanum Salsabiela Rais, teman perjalanan sekaligus penulis kedua buku Bulan Terbelah di Langit Amerika. Ia menamatkan pendidikan dassar hinggaa menengah di Yogyakarta, kemudian berkuliah di ITB san S-2 di UGM.
Memenangi beasiswa dari pemerintah Austria untuk studi S-3 di WU Vienna. Pada 2010, ia menyelesaikan studinya dan meraih gelar doktor dalam bidang Internasional Businnes & Management, tercatat sebagai dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM dan Johannes Kepler University. Rangga sebelumnya bekerja di PT Astra Honda Motor dan ABN AMRO Jakarta.
Sinopsis
Buku ini menceritakan perjalanan Hanum dan Rangga di Amerika untuk menyelesaikan tugas masing-masing. Hanum yang medapat tugas meliput sebuah peristiwa dan Rangga yang mendapat tugas untuk mempresentasika papernya agar studinya cepat selesai.
Malam hari Hanum ditelpon oleh Getrund (atasannya) untuk datamg ke kantor besok pagi. Padahal besok adalah hari liburnya dan dia sudah ada janji dengan Rangga suaminya. Tapi akhirnya Hanum menerima permintaan Getrund untuk datang ke kantornya pagi-pagi.
Sementara itu Rangga yang masih berada di kampusnya. Tiba-tiba salah satu temannya (Stefan) melemparkan koran kearahnya dan menanyakan tentang seorang filantropi bernama Sr. Philipus Brown yang mendonasikan US$100 juta untuk beasiswa anak korban perang Irak dan Afganistan. Sementara Stefan beradu mulut dengan Khan (temannya yang berasal dari Pakistan) karena masalah seorang wanita yang menurut Stefan selalu diatur-atur dalam Islam. Rangga mendapatkan ide untuk paper berikutnya yang berjudul “The Power of Giving in Business”
Pagi harinya Hanum menemui Geturnd memberitahukan bahwa perusahaan tempat Hanum bekerja terancam bangkrut dan terpaksa akan mengurangi jumlah karyawan. Kecuali mereka bisa membuat artikel yang luar biasa. Dan ternyata Dewan Direksi meminta mereka menulis ‘Would the world  be better without Islam?’, ‘Akankah dunia lebih baik tanpa Islam?’ Awalnya Hanum menolak untuk menulis itu dan mengusulkan rekan kerjanya yang bukan beragama Islam untuk menulis artikelnya. Tapi setelah memikirkan kata-kata Getrund yang ingin pendapat orang Islam dalam tragedi 9/11 (11 September di New York). Hanum akhirnya setuju. Untuk menulis artikel itu dia harus pegi ke Amerika.
Untuk merayakan ‘Saturday freeday’ bersama Hanum Rangga memilih kedai kecil penyedia makanan halal Yunani. Masih dipikirkannya perkataan Prof. Reinhard yang menyurunya untuk pergi ke DC bulan depan. Akhirnya Hanum dan Rangga pergi bersama ke Amerika selama 6 hari dengan pembagian waktu 3 hari di New York dan 3 hari di Washington DC.
Hari pertama di New York, Hanum belum menemukan seseorang untuk dijadikan narasumbernya. Hari kedua Hanum dan Rangga pergi ke kawasan Herlem untuk mencari Masjid Aqsa. Dan ternyata Masjid itu disegel dikarenakan si Tuan tanah selalu menaikkan tarif sewa setiap 3 bulan sekali. Di hari kedua ini Hanum juga belum menemukan seseorang yang pantas dijadikan narasumbernya. Hari ketiga Hanum pergi ke ‘Kompleks Grand Memorial 9/11’ di sana ada peringatan peristiwa 9/11. Hanum memasuki daerah Ground Zero sendirian sedangkan Rangga diminta Hanum menunggu di sekitas Grand Memorial untuk menjaga tas barang bawaan mereka. Di Ground Zero Hanum menemukan seseorang yang cocok untuk dijadikan narasumbernya. Dia adalah Michael Jones, pria yang memimpin aksi protes pembangunan masjid di sekitar Ground Zero. Istri Jones bernama Anna meninggal saat runtuhnya gedung WTC (World Trade Center). Di Ground Zero Hanum terjebak kekisruhan demonstran karena ada salah satu demonstran yang mabuk memasuki area Groung Zero.
Karena waktu yang semakin mepet Rangga kebingungan karena Hanum belum juga kembali. Rangga memutuskan menunggu Hanum di Penn Station untuk menunggu Hanum disana. Sementara Hanum sedang ketakutan karena ada kekisruhan yang disebabkan oleh seorang pria yang mabuk. Suasana di sekitar Hanum semakin kacau semua jalan ditutup dan handphone salah satu penghubungnya dengan Rangga terinjak-injak oleh orang-orang. Akhirnya Hanum bisa keluar dari kerumunan orang yang berunjuk rasa.   Tapi saat ini keadaan Hanum sangat buruk bahkan hampir seperti gembel yang sedang duduk di pinggir jalan. Dia melihat dompetnya yang hanya tersisa US$15 dan ponselnya yang telah remuk. Kemudian ada seorang pria tua duduk di sampingnya dan memandangnya dengan aneh. Hanum lantas meminjam ponsel pria tua itu untuk menghubungi Rangga yang 10 menit lagi harus berangkat ke DC.
Untuk menuju Penn Station Hanum harus menaiki bus dan lagi-lagi Allah mengujinya dengan dia salah naik bus. Seharunya dia menaiki bus dengan arah yang sebaliknya akhirnya dia memutuskan untuk kembali ke Groun Zero. Dia menuju Masjid Manhattan di sekitar Ground Zero dan tidur disana. Di Masjid itu dia bertemu dengan penjaga museum yang ditemuinnya tadi siang yang bernama Julia.
Julia menawarkan diri agar Hanum bermalam di rumahnya setelah ia mendengar cerita mengerikan dari Hanum yang dilaminya tadi siang. Dan ternyata Julia adalah seorang mualaf. Suaminya yang bernama Abe meninggal dalam tragedi WTC. Julia mempunyai nama muslim yaitu Azima Hussein dan anaknya bernama Sarah (Amala Hussein). Orang tua Azima menentang keras saat Azima memutuskan untuk menjadi seorang mualaf apalagi ayahnya adalah seorang pendeta di gereja. Dan sekarang ibunya menderita penyakit Alzheimer.
Rangga dalam perjalanannya menuju DC ia bertemu orang yang menurutnya aneh kerena dia mengharapkan adanya perang, perang dan perang. Itu karena ia tidak suka jika banya orang yang datang ke negerinya dan membuat negerinya menjadi padat penduduk. Ia bahkan mengharapkan adanya Pearl Harbor yang kedua.
Hanum ingin Azima menjadi narasumbernya. Awalnya Azima menolak tapi akhirnya ia mau asalkan Hanum menggunakan nama muslimnya untuk artikel yang ditulisnya. Hanum mulai mewawancarai Azima. Dari mengapa ia pindah ke museum 9/11 sampai hal-hal lain yang berhubungan dengan peristiwa 9/11. Azima pindah ke museum itu karena menurutnya meninggalnya Abe menyisakan rahasia yang belum bisa ia pecahkan sampai 8 tahun sejak peristiwa 9/11 terjadi.
Hari ke-4 Rangga sudah sampai di DC. Saat sedang sarapan ia melihat Philipus Brown. Ia menyapa Philip dan ternyata Philip tidak menolaknya dan mengajaknya sarapan bersama. Selama sarapan Rangga menanyakan banyak hal termasuk alasan kenapa Philip menjadi seorang filantropi. Tapi seakan-akan Philip menyembunyikan sesuatu. Sementara Rangga berbincang dengan Philip, Hanum menemua Jones yang telah menghubunginya tadi malam karena foto mendiang istrinya terbawa oleh Hanum saat kekisruhan terjadi. Untuk berbincang Jones mengajak Hanum ke sudut area tempat orang-orang melepas penat dengan makanan dan minuman. Beberapa saat mereka berbincang, Jones sudah menceritakan banyak hal tentang Anna. Yang pasti Jones juga menjelek-jelekkan nama Islam. Dan akhirnya Hanum mengaku bahwa dirinya sebenarnya adalah seorang Muslim. Tak lupa Hanum juga bertanya ‘Apakah dunia akan lebih baik tanpa Islam?’ Jonessebenarnya ingin menjawab iya tapi setelah ia mengetahui bahwa Hanum seorang Muslim akhirnya ia menjawab tidak.
Sebelum Hanum menemui Jones, Azima berkata bahwa ia sekeluarga akan pergi ke DC untuk mengunjungi makam ayahnya. Hanum bisa menumpang untuk menemui Rangga. Akhirnya Hanum berpamitan kepada Jones dan berangkat ke DC menyusul Rangga.
Setelah selesai presentasi dengan hasil yang kurang memuaskan Rangga pergi ke Memorial Abraham Lincoln. Tiba-tiba ada tangan yang menyekap matanya. Dia beusaha melepaskannya dan berhasil kemudian berbalik. Dia sangat senang melihat seseorang yang ada di depannya. Akhirnya Allah mempertemukan mereka kembali.
Setelah saling berkenalan Ibu Julia mengajak kami makan malam dirumahnya besok malam. Dan setelah itu kami pulang ke hotel. Hanum menceritakan semua kengerian yang dia alami selama di New York kepada Rangga. Hanum ingin lekas tidur tapi dia harus mengirimkan beberapa file kepada Getrund. Akhirnya Rangga mempersilakan Hanum untuk tidur sementara ia yang akan menunggu terkirimnya surel kepada Getrund. Saat file gambar selesai dikirim terlihat foto Anna Jones dan Ibrahim Abe Hussein dengan surat panggilan kerjanya. Rangga seperti akrab dengan logo itu. Akhirnya ia teringat sesuatu dan mengirimkan foto itu kepada Philipus Brown. Rangga berharap agar surel yang dikirimnya kali ini akan dibalas oleh Philip.
Pagi harinya Rangga memberitahukan bahwa malam ini mereka akan menonton CNN Heroes secara langsung. Rangga menyuruh Hanum untuk meminta Azima datang bersama dan mengganti makan malamnya dengan lain hari. Mereka bertemu di Smithsonian Museum tempat berlangsungnya acara. Saat akan memasuki ruangan Rangga memberikan tiket mereka. Sementara ia pergi ke toilet. Setelah itu Hanum dan keluarga Azima masuk dan duduk di anjungan 2 yang disediakan untuk para keluarga. Sarah berkenalan dengan Layla. Anak yang diadopsi oleh Philip yang berasal dari Afganistan. Tak lama kemudian Philip berjalan menuju panggung. Di depan panggung Brown menceritakan kejadian yang dia alami sehingg bisa selamat dari peristiwa 9/11 itu. Saat bercerita Philip tidak henti-hentinya mennangis. Dan ternyata orang yang bersama dengan Philip saat itu adalah Abe suami Azima dan Joanna istri Jones. Joanna meninggal dengan cara yang mengenaskan. Sementara itu Philip dan Abe masih berjuang untuk turun dari gedung ini. Abe terus mencari cara agar mereka berdua selamat. Dari lantai 74 mereka bisa turun sampai lantai 9. Tapi saat itu keadaan Abe sudah terluka parah sedangkan Philip tidak ada luka sama sekali. Akhirnya mereka terpisah di lantai 9. Awalnya Philip tidak mau meninggalkan Abe. Tapi Abe mengancam kalau Philip tidak lekas pergi, Abe akan menendang Philip. Saat itu Abe menitipkan sesuatu kepada Phlip untuk diberikan kepada Azima sebagai hadiah ulang tahun pernikahan mereka yang kedua. Akhirnya Philip bisa selamat dalam kejadian itu sedangkan orang yang telah menolongnya telah meninggal karena tidak lama setelah Philip keluar dari gedung itu, gedung itu runtuh sehingga Abe belum sempat keluar dari sana.
Azima yang mendengarkan cerita dari Philip sekarang sudah tidak bisa menahan air matanya. Kemudian Philip meminta agar Azima sekeluarga maju ke panggung. Sesampainya Azima di atas panggung, Philip memberikan sebuah cincin berlian yang telah disimpannya selama delapan tahun. Dan Philip akan menyekolahkan Sarah agar bisa menggapai cita-citanya, sedangkan Azima dijadikan saudara perempuannya.
Dan besok Hanum dan Rangga harus pulang ke Wina. Source
 

Tulis Judul yang SEO Friendly
COVER
Detail Buku :
Judul: Athala
Penulis: Maharani
Penyunting Naskah: Sissy Atmadja
Penyelaras Akhir: Fenny
Penata Letak Naskah & Olah Grafis: Kirskey
Desain Sampul: Mariane
Penerbit: Aksara Plus+ (Penebar Plus+ Grup)
Cetakan: 1, Jakarta 2017
Jumlah Halaman: 439 hlm.
Blurb:
Galak dan cerewet. Setidaknya itu yang ada di pikiran Kavi saat pertama kali bertemu dengan Athala. Mereka teman satu angkatan di sekolah, namun tidak pernah sekali pun bertegur sapa. Hingga akhirnya, sebuah kecelakaan kecil membuat Kavi harus berurusan setiap hari dengan cewek galak itu.
Meskipun Kavi terbilang ganteng, namun Athala tidak begitu saja tertarik karena hatinya masih terikat dengan mantannya, Reno. Apalagi, Kavi dikenal bandel dan tukang bolos.
Kebersamaan mereka selama beberapa waktu, membuat Athala perlahan membuka hatinya untuk Kavi. Tanpa Athala sadari, bahwa cowok itu menyimpan sebuah rahasia besar. Rahasia yang kan membuat Athala paham tentang arti kesetiaan dan cinta sejati.
Summary:
Benci jadi cinta, itulah kiranya tagline yang pas untuk kisah ini. Cerita dimulai ketika Kavi tidak sengaja menabrak Athala, membuat gadis itu kesulitan berjalan. Mau tak mau, Kavi menyanggupi tawaran untuk menjadi asisten Athala selama gadis itu sakit.
Kavi bertugas mengantar jemput gadis itu, meskipun setiap kali mereka bertemu, selalu saja diwarnai adegan humor karena mereka bertengkar. Lama kelamaan, Kavi mulai mengenal sifat Athala yang sebenarnya, begitupula sebaliknya.
Athala berpikir Kavi tidak senakal yang dia pikirkan dan selalu ada untuk menolongnya. Sejak saat itu, dia memutuskan untuk memaafkan Kavi atas insiden kecelakaan dan Kavi tidak perlu lagi jadi asistennya karena dia juga sudah sembuh. Kavi yang justru sudah merasa nyaman, tidak ingin berhenti jadi asisten Athala.
Kemudian mereka berdua berteman,  –teman tapi mesra XD, mereka sering jalan-jalan, sekelompok di kelas bahasa Indonesia, serta hal-hal lain. Namun setelah kedekatan itu, justru beberapa masalah muncul. Mulai dari kedua mantan Kavi yang datang, serta gangguan dari seorang adik kelas bernama Hanna.
Bukan hanya itu, Athala mulai menyadari ada sesuatu yang berbeda pada Kavi setiap kali mereka jalan bareng. Kavi terlihat sakit dan badannya tampak lesu. Athala tahu ada yang salah, namun Kavi bilang dia baik-baik saja.
Kemunculan Hanna rupanya berkaitan dengan sebuah rahasia yang disimpan Kavi. Hal itu membuat Athala salah paham dan mereka berdua banyak bertengkar setelahnya. Bagian-bagian ini penuh dengan emosi antara pasangan ini, hingga akhirnya Athala tahu apa yang membuat Kavi berubah.. Source
 

Assalamualaikum Calon Imam
COVER
Detail Buku :
Jumlah Halaman 476
Tanggal Terbit 1 Des 2017
ISBN 9786025508370
Bahasa Indonesia
Penerbit Coconut Books
Berat 0.38 kg
Lebar 14 cm
Panjang 21 cm
Sinopsis :
Mungkin jodoh tidak datang tepat waktu, tapi jodoh akan datang diwaktu yang tepat. Imam, apa semua perempuan memimpikan memiliki calon imam, lalu kemudian menikah menggapai apa yang namanya sakinah ? Aku tidak pernah punya pikiran untuk menikah. Aku hanya berpikiran untuk bisa jatuh cinta.
Teruntuk Nabi terakhir yang dirindu umat, pertama tolong tambatkan cinta ini untuk-Mu. Aku tahu menikah memang merupakan sunnah-Mu. Aku tidak akan diakui umat-Mu dan aku juga tidak akan diakui hamba-Nya jika aku fidak mengikuti sunnah Rasul-ku. Lalu bagaimana aku bisa menikah jika untuk jatuh cinta saja aku tak mampu, hatiku merespons tapi otakku menolak, begitu setiap kurasakan jantung ini berdebar.
Aku takut menjatuhkan hati pada seorang Adam, namun nantinya aku sama terluka seperti Ummi. Bukan perkara biasa mendengar perceraian orangtua di saat usiaku menginjak lima tahun, menjadikanku membeci sosok ayah, terlebih membuatku tak percaya pada apa yang namanya laki-laki. Ya Rabb, sungguh aku tidak ingin menjadi anak durhaka, jika Ummi adalah hidupku, maka Abi adalah napasku.
Apa selamanya aku tidak bisa menerima keputusan Abi yang mengakhirinya dengan perceraian? Bukankah itu artinya selamanya aku tidak bisa jatuh cinta? Source
 
Tulis Judul yang SEO Friendly
Caption gambar
Detail Buku :
Judul buku: Bad Boys (Bad Boys #1)
Penulis: Nathalia Theodora
Ilustrasi sampul: Yanagi Yie
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-0662-9
Cetakan pertama, 2014
216 halaman
Sinopsis : Source
SMA Vilmaris dan SMA Emerald memiliki tradisi saling membenci selama bertahun-tahun, keduanya adalah musuh bebuyutan, ditambah pimpinan geng masing-masing memiliki dendam pribadi, Troy pimpinan geng sekolah Vilmaris pernah mencampakkan adik dari Austin, pimpinan geng Emerald.
Suatu hari Troy tidak bisa mengantar adiknya, Ivy yang bersekolah di Emerald karena mengurusi anggota geng yang dipukuli, dia meminta Lionel, wakil ketua geng untuk mengantarnya. Sialnya, walau Lionel sudah menurunkan Ivy cukup jauh dari gerbang sekolah, tetap saja identitasnya diketahui. Ivy menjadi incaran Austin karena berpacaran dengan murid musuh sekolah mereka. Ivy menyembunyikan identitasnya sebagai adik Troy, terpaksa dia mengaku sebagai pacar Lionel. Austin pun menyuruh Ivy sebagai pesuruh gengnya, dia harus mematuhi apa saja yang diperintahkan Austin kalau ingin selamat. Dan Ivy harus memutus Lionel kalau ingin terlepas dari hukuman tersebut.
Sewaktu menjadi pesuruh itulah Ivy mulai menyukai Austin, pun sebaliknya. Hanya saja status Ivy sebagai adik dari musuh bebuyutan Austin tentu menjadi penghalang, belum lagi Troy sangat protektif padanya.
Sukaaaaaa banget! Aku suka Austin, aku suka Troy! Hahaha maruk! Tema ceritanya emang agak familier, terlebih dengan karyanya Esti Kinasih, tapi hanya sebatas itu saja kok, secara keseluruhan series Bad Boys ini sudah menciptakan universe tersendiri.
Karakternya sangat kuat, biasanya ini adalah penilaian paling berpengaruh kalau sedang membaca. Aku sudah membaca sampai buku ketiga dan konsisten sampai akhir, makanya kenapa aku sangat menyukai series ini. Aku suka Austin dan Troy karena mereka berdua sama-sama protektif kepada Ivy, rela berkorban apa saja demi orang yang mereka sayangi, singkatnya, mereka berdua adalah modal utama penulis berjualan.

Tulis Judul yang SEO Friendly
Cover Buku Catatan seorang pelajar Jakarta
Detail Buku :

Judul : Catatan Seorang Pelajar Jakarta

Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2013
Catatan (Seorang) Pelajar Jakarta
Penerbit PT Grasindo,
anggota Ikapi, Jakarta 2013
Halaman, 276
Sinopsis novel :
“Catatan Pelajar Jakarta” Novel ini bercerita tentang empat orang sahabat yang dahulunya bersekolah di SMP yang sama, yaitu SMP Muhammadiyah 33 Tomang. Setelah lulus dari SMP, ke empat sahabat ini bersekolah disekolah yang berbeda. Agus dan Setyo memilih bersekolah di STM PGRI 6 atau dikenal “Camp Java ”, Lutfi masuk STM PGRI 5 atau “BOEDOET” dan Chandra bersekolah di STM 7 PGRI atau dikenal dengan nama “1DKI”.
Sekolah Agus, Setyo, Chandra dan Lutfi saling bermusuhan. Walau sekolah mereka saling bermusuhan tapi diantara mereka tetap bersahabat dan saling melindungi satu sama lain. Persahabatan yang sudah mereka bina selama SMP terus berlanjut sampai di STM walau sekolah mereka saling bermusuhan.
Memasuki tahun ketiga, persoalan yang mereka hadapi semakin sulit dan berbahaya. Tawuran yang berkali – kali terjadi di antara sekolah mereka makin memupuk benci dan dendam. Tapi ke empat sahabat ini tetap saling melindungi dan enggan untuk saling serang walau pun mereka ketika berangkat atau pun pulang sekolah sering bertemu di jalur.
Persahabat yang mereka bina mampu mengalahkan ego di antara mereka yang tetap yakin bahwa sekolah mereka lah yang paling berani dan jagoan dalam tawuran. Ke empat sahabat ini tetap dengan janji bahwa persahabatan ini akan tetap lekang sepanjang masa.
Suatu ketika Chandra bersama teman – teman sekolahnya menyerang tempat di mana sekolah Agus menunggu bis untuk pulang sekolah. Tawuran yang melibatkan ratusan pelajar membuat korban pun berjatuhan. Chandra pun menjadi korban tawuran dan hampir mati jika tidak di selamatkan oleh Agus. Chandra berhutang nyawa kepada Agus, karena itu ia bersumpah di dalam hatinya untuk membayarnya dan berencana membalas kematian Agus.
Suatu ketika Agus meninggal dalam tawuran berdarah. Chandra lalu bersiasat dengan Setyo dan Lutfi untuk membalas dendam atas kematian Agus. Rencana berjalan mulus, salah satu pembunuh Agus terbunuh oleh Chandra dalam serangan tiba - tiba. Karena terdengar isu bahwa pelaku pembunuh tersebut telah di ketahui oleh polisi Chandra lalu berinisiatif untuk lari dari rumah Untuk menyelamatkan kedua sahabatnya, Setyo dan Lutfi. Berselang beberapa bulan, Lutfi tersandung hukum karena terlibat dalam penodongan dan penusukan di sebuah bis umum. Lutfi pun keluar dan memilih sekolah di Malang dan meninggalkan semua kebanggaan semunya terhadap sekolah dan basisnya.
Setyo yang mengalami kebimbangan dan keraguan melangkah sendiri tanpa sahabatnya dan akhirnya membuat Setyo tak punya pilihan lain kecuali kembali kepada basis di mana teman – temannya berada. Janjinya kepada Lutfi untuk tidak terlibat lagi dengan tawuran akhirnya tandas. Setyo dipaksa menyerah oleh keadaan.
Beberapa minggu menjelang ujian ebta/ebtanas diwaktu jam pulang sekolah. Setyo dan teman – temannya bertemu dengan musuh bebuyutan sekolahnya dan akhirnya tawuran pun pecah.
Di tengah tawuran yang sedang berkecamuk antara sekolah Setyo dan sekolah musuhnya, tiba – tiba dari arah kota dua buah bis menurunkan ratusan pelajar yang juga musuh sekolah Setyo dan langsung menyerang mereka dari belakang.
Dalam keadaan terdesak, Setyo terkepung dan terjatuh terkena bacokan musuh. Kiki yang ingin menyelamatkan Setyo akhirnya ikut terkepung. Teman – teman sekolah Setyo berlarian dan kabur meninggalkan Setyo dan Kiki kecuali Fredy yang masih melawan.
Ibu Setyo yang cemas karena jam sudah menunjukkan pukul delapan malam sedangkan Setyo dan Kiki juga belum pulang akhirnya menyadari kenyataan pahit ketika Fredy datang kepadanya membawa dua kado yang berdarah dan satu kabar dukaSource

 

Detail Buku :
Pengarang : Esi Lahur |
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Maret 2015 |
Halaman : 312 halaman |
Genre : Romance, drama |
Rating : 8
Deskripsi Novel :
Alkisah Denisa Sridevi Suharyo seorang wartawan tabloid Lady yang ditugasi untuk meliput pemain sepak bola yang saat ini menjadi idola baru, Massimo Sukarno Rozzoni, pemain utama tim sepak bola tim nasional Indonesia blasteran Jawa Tengah-Italia. Sebenarnya Denisa sama sekali buta mengenai dunia sepak bola, namun karena penugasan dia pun terpaksa menerimanya. Pertemuannya dengan Massimo membawa getar-getar tersendiri dalam hatinya, namun ia berusaha meyakinkan bahwa itu karena ketampanan dan sikap baiknya. Tak dinyana, pertemuan tersebut berlanjut dengan perjalanan liputan eksklusif Massimo dan Sophia, adiknya menemui eyangnya di Ambarawa. Massimo menyukai sikap Denisa yang ceria, apa adanya, dan tidak jaim, dan mampu membuatnya nyaman. Denisa yang semakin tertarik kepada Massimo menyadari bahwa menjalin hubungan dengannya hanyalah impian semata, selain itu ia telah punya pacar, Nigo. Namun, perbedaan idealisme dan prinsip hidup membuat Denisa harus mengakhiri hubungannya dengan Nigo, seorang aktivitis buruh. Disisi lain, Massimo pun digosipkan menjalin hubungan dengan Dora, selebriti papan atas yang terkenal dengan kecantikan dan kemolekannya. Namun, liburan bersama mereka ke Flores semakin membuat mereka menyukai satu sama lain. Denisa yang beranggapan bahwa Massimo terlalu tinggi buatnya membuatnya sebisa mungkin menunjukkan sikap biasa. Massimo dilain pihak yang melihat sikap biasa-biasa yang ditunjukkan Denisa beranggapan bahwa Denisa tidak menyukainya lebih dari seoang teman. Selain itu, Denisa yang tahu kode etik wartawan : Jangan ada hubungan dengan narasumber. Mampukah mereka bersama?
Definitely novel roman ala Cinderella modern yang merupakan impian tiap wanita. Siapa sih yang ga mau disukai ato bahkan dicintai oleh cowok yang menjadi incaran tiap wanita? Cowok yang super tampan, body atletis, tajir, masa depan cerah, belum lagi sikapnya yang down to earth?!
“…Tapi perasaannya juga galau. Buat apa berduaan dengan Massimo tapi tetap bukan siapa-siapanya? Menjadi teman saja rasanya sudah cukup luar biasa bukan? Jadi kekasih? Denisa mau! Tapi tidak mungkin terjadi. Pertama, karena ia bukan perempuan idaman Massimo. Kedua, karena Massimo terlalu terkenal. Mengerikan punya pasangan orang top yang punya jutaan penggemar, sementara Denisa merasa hanya orang biasa. Memang Massimo cocoknya sebagai pacar khayalan saja.” (halaman 283)
          Denisa adalah cerminan wanita biasa yang hidup di “dunia” yang berbeda dengan Massimo, yang merupakan cerminan selebritis sempurna yang hanya ada dalam impian. Denisa tidak menyangkali bahwa daya tarik Massimo begitu kuat namun Denisa sadar diri akan “statusnya” sebagai orang biasa sehingga beranggapan dia tak pantas jadi pacar Massimo. Belum lagi dengan segudang konsekuensi yang harus dihadapinya bila berpacaran dengan orang top. Ini pemikiran wajar yang pastinya dimiliki oleh wanita-wanita biasa yang bukan orang top. Namun jujur sebagai wanita pastinya ada dong keinginan bisa berpacaran dengan orang top/seleb yang kita sukai… *hehehe dan bila itu terjadi, anda merupakan sepersekian orang yang beruntung! 
Secara keseluruhan novel ini oke untuk dibaca dikala senggang. Alur ceritanya yang jelas dan ringan cukup menghibur, ditambah dengan “bumbu” Cinderella sindrom-nya membuatnya semakin menarik, at least membuat kita bermimpi…
~ Love can come to anyone no matter what you are. Source

Judul :CELEBRITY WEDDING
oleh aliaZalea
GM 401 01 14 0012
© Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Diterbitkan pertama kali oleh
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
anggota IKAPI, September 2011
Cetakan keempat: Juni 2012
Cetakan kelima: Februari 2013
Cetakan keenam: Januari 2014
ISBN: 978 - 602 - 03 - 0156 - 3
328 hlm; 20 cm
SINOPSIS :
Semua bermula dari Inara bosan dengan perlakuan keluarganya yang terlalu protektif, selalu mengatur kehidupannya, sehingga dia ingin menunjukkan pada keluarganya bahwa dia bisa mengambil keputusan sebagai wanita dewasa.
Kemudian ada Revel yang betul-betul terdesak mendapatkan istri untuk menyelamatkan karier musik dan image-nya di mata masyarakat. Bukan dia yang menghamili Luna, kekasihnya, dan tak mau bertanggung jawab. Dia harus menikah dan pilihannya jatuh pada Inara, akuntan publik yang bekerja padanya.
Pernikahan ini akan jadi pernikahan di atas kertas yang menguntungkan mereka berdua. Awalnya semua lancar, sampai Inara dan Revel mendapati bahwa pernikahan ini mulai terasa lebih nyata daripada yang mereka bayangkan. Mampukah keduanya menepati janji masing-masing untuk mengakhiri sandiwara ini ketika kontrak berakhir?


Detail Buku :
Judul Buku   : Burung-Burung Cakrawala
Penulis         : Mochtar Pabottingi
Penerbit        : Gramedia Pustaka Utama
Tebal buku   : 400 halaman
Tahun terbit : 2013
Deskripsi Buku :
Kisah Mochtar Pabottingi yang termuat dalam buku berjudul Burung-Burung Cakrawala merupakan memoar perjalanan hidup Mochtar sedari kecil sampai saat ini. Sedari peneliti yang kini Bekerja di LIPI itu masih bermukim di daerah kecil Bulukumba, di Sulawesi Selatan sampai perjalanan panjang Mochtar di Honolulu.
Sebuah puzzle besar perjalanan hidup seorang anak manusia, dengan kepingan-kepingan kecil pelengkap yang sarat makna dan arti, serta sebuah contoh besar perjuangan seorang "anak kampung" hingga mampu lepas landas dan terbang layaknya burung-burung di cakrawala. Kepingan-kepingan puzzle yang banyak berisi gambar-gambar buram yang tak jelas, tikungan-tikungan tajam yang terkadang membuat jatuh bangun, namun bukankah seperti inti dari perjalanan setiap manusia? gambar-gambar tak jelas yang menuntut jawaban, jatuh bangun yang menguatkan, penemuan-penemuan akan arti hidup yang tak akan pernah berakhir sampai ke liang lahat.
Membaca Burung-Burung cakrawala, akan sangat terasa nuansa romantik yang kerap muncul dalam tulisan Mochtar. Pemilihan diksi yang apik membuat pembaca serasa mengalami setiap perjalanan yang digambarkan Mochtar dalam kisahnya. Novel mengenai perjalanan. Demikianlah novel ini adanya. Sedari Mochtar kecil bermukim di Bulukumba, hingga kepindahan keluarganya ke Kota Makassar. Mochtar dengan runut bercerita. Setiap pengalaman-pengalaman yang memberi makna dan turut membangun pola pikir seorang Mochtar Pabbotingi tergambarkan jelas. Begitu pula berbagai peristiwa yang dialami saat Mochtar duduk di bangku kuliah, pergolakan-pergolakan yang disebabkan huru-hara politik untuk memecah Republik pada tahun 1965, turut dialami Mochtar.
Perjalanan selanjutnya ke kota Yogyakarta, membuka cakrawala Mochtar akan dunia kepenulisan, dimana tokoh-tokoh seperti WS Rendra, Kuntowidjodjo serta Sartono Kartodirdjo berada pada puncak produktivitas kepenulisannya. Pelajaran-pelajaran langsung dari para seniman, budayawan, maupun agamawan membuka cakrawala Mochtar semakin luas. Hal ini yang menjadi bekal untuk menghadapi fase-fase selanjutnya di Jakarta, Massachutes, dan Honolulu. Namun tak selamanya hidup berjalan mulus. Pasang surut yang terjadi memberi banyak warna dalam cakrawala Mochtar. Cobaan yang sempat merenggangkan hubungan Mochtar dengan Nahdia istrinya, kelahiran anaknya satu persatu, serta keteguhan istrinya membesarkan tiga anak di negara orang, menjadi pelajaran berharga dalam perjalanan seorang Mochtar Pabottingi.