Satrya nggak munafik, first impression seorang laki-laki terhadap perempuan pasti tampilan fisik dulu sebelum inner beauty. Namun teori itu terbantahkan ketika Satrya tanpa sengaja meminta bantuan Athaya, seorang IT system analyst yang begitu passionate dengan profesinya, dan juga dijaga habis-habisan sama cowok-cowok IT yang pada sayang sama 'dedek' mereka ini. Satrya bisa memilih cewek cantik mana saja untuk didekati penampilan Satrya memang mampu bikin cewek-cewek melirik sekilas kepadanya.
Tapi, ia memilih Athaya. Sedangkan Athaya diam-diam sudah lama memendam rasa pada Ghilman. Masalahnya... Ghilman sudah punya pacar.
Di tengah-tengah business district nomor satunya Jakarta, kopi, rokok, meeting, report, after office hour, cowok-cowok rapi dengan kemeja slim fit, kaki jenjang cewek-cewek dengan heels tujuh sentimeter, ada sepotong kisah cinta segitiga antara Athaya, Satrya, dan Ghilman. Siapakah yang akan Athaya pilih? Satrya yang menarik dan fun atau Ghilman yang baik hati serta gesture-nya yang selalu bikin jantung Athaya deg-degan? Benarkan dicintai rasanya lebih menyenangkan daripada mencintai?
Dan ternyata rumahnya Nina emang mewah banget, sampe ke toiletnya. Bayangin aja, toiletnya itu luasnya sekitar 2×3 meter. Luas bangetlah untuk ukuran sebuah toilet.
Lantainya pake marmer, plus dikasih karpet di tengah-tengah. Gile, kamar mandi aja pake karpet. Kamar tidur pake apa coba, ubin batu akik? Udah gitu, dindingnya dipakein walpaper. Kalo wallpaper buat komputer sih enak tinggal donlot gratis, kalo ini kan kudu beli mahal. Setembok penuh pula. Bukan cuma itu, kamar mandi ini juga ada AC-nya! Ngeliat segala kekerenan itu, gue cuma bisa bergumam dalam hati, “Sial, apa gue pindah kost ke sini aja ya?”
“Kencan Pertama Yang Luar Biasa”
Gue nggak nyangka kalo situasi di dalam ruang bersalin bakal rusuh begini. Asli, gue dicubit, digampar, dijambak, komplitlah. Pokoknya kayak rekap best of the best hukuman bokap ke gue selama enam tahun masa SD, dikompilasi dalam format zip berdurasi setengah jam. Dan yang gue amat sesalkan, kenapa di depan rumah sakit nggak ada yang jual helm dan tameng yang suka dipake polisi anti huru-hara. Padahal itu akan sangat membantu melindungi para suami yang berjuang menemani istri mereka.
“Drama Ruang Bersalin”
Panas menyengat
masih membayang-bayangi langit negeri Sahara, Mesir. Musim dingin dan semi
belum berani turun menyelingi, apalagi memijit punggung kota lebih dini.
Daun-daun pintu apartemen berbentuk kubus masih tertutup rapat. Serapat burqa
yang memingit wajah para wanita di pinggiran kota Kairo.
Setiap pagi,
polisi yang menongkrongi pos penjagaan di sudut-sudut kota larut dalam tilawah
al-Qur'an. Laras panjang siap kokang juga setia di bahu, menemani lidah mereka
"meminang" ayat demi ayat dengan merdunya. Mereka seperti berpacu
dengan kawanan mahasiswa berkantong cekak, yang menegur pagi buta dengan
hafalan al-Qur'an. Layaknya semarak mengaji yang terus berlanjut di Masjid
Al-Azhar Al-Syarief, Darrasah. Demikian pula dengan para penjaja jasa unta dan
kuda di sahara Giza, yang senatiasa membuka dinding pagi dengan mata malam
mereka, seirama deru bus reyot dan tramco tua, yang merayap membelah jalanan.
"Akan kita
kalahkan perempuan itu, Rianti. Enam tahun yang lalu Ibu sudah pernah
mengalahkannya! Waktu itu, mereka juga sudah punya anak!
Tapi saya tidak
sampai hati memisahkan mereka, Bu! Anak itu membutuhkan seorang ayah.
Dan kau tidak
membutuhkan suamimu, anak bodoh?
Tentu saja saya
membutuhkan suami saya, Bu. Tapi jika kebahagiaan saya harus ditukar dengan
penderitaan seorang anak kecil Di tepi jeram kehancuran Yang hampir
menjerumuskan bahtera impian Rianti dihadapkan pada dua pilihan Kebahagiaan
Atau Pengorbanan?"
Satu. Dia tidak sengaja mendengar rencana
Edgar, ketua geng SMA Soteria, untuk menghancurkan geng Troy. Sophie lantas
memutuskan menjadi mata-mata bagi cowok pujaannya tersebut. Dia sengaja
mendekati Edgar, berusaha mengorek informasi dari cowok itu.
Dua. Tanpa sengaja, Sophie menjadi saksi Troy
bertemu kembali dengan Natasha, mantan pacar Troy. Dia menjadi tidak tenang,
apalagi setelah itu Troy tampak kembali dekat dengan Natasha. Karena tidak mau
kalah, dia pun semakin gencar mendekati Troy.
Akankah identitas Sophie sebagai mata-mata Troy
diketahui Edgar? Dan akan berhasilkah Sophie mendapatkan cinta Troy?
Melanjutkan kisah series Bad Boys, kali ini
yang menjadi tokoh utama adalah Troy dan Sophie. Di buku pertama dua orang ini
tentu sering berseliweran, Troy adalah kakak tercinta Ivy, sedangkan Sophie
adalah sahabatnya. Sophie sudah memendam cinta kepada Troy selama tiga setengah
tahun, dia kerab kali memiliki modus ke rumah Ivy hanya ingin melihat Troy,
bahkan dia tidak jarang menunjukkan rasa sukanya, tapi Troy tidak pernah
menganggapnya lebih dari sahabat adiknya. Troy terkenal playboy, pacar terlama
hanya mampu bertahan 3 bulan, dan tercepat cuma 3 jam. Namun demikian Sophie
tetap mengidolakan Troy.
Ketika mengantar Jason, adiknya yang akan
bersekolah di SMA Soteria, dia tidak sengaja mendengar percakapan seseorang
yang ingin berbuat jahat kepada kepala geng SMA Vilmaris, Troy tentu saja. Tidak
ingin orang yang dicintainya kenapa-kenapa Sophie pun membuat rencana. Dia akan
mendekati Edgar, sang kepala geng dan berpura-pura ingin menjadi temannya.
Begitu sudah percaya, Sophie akan mengorek informasi tentang rencananya, agar
Troy bisa berjaga-jaga.
Hanya Lionel yang tahu rencana ini, dia yang
akan menyampaikan apa yang Sophie dapat kepada Troy. Dasar Sophie keras kepala
dia tetap menjalankan rencana walau semua orang melarangnya, terlebih ketika
Edgar mengajak kerjasama geng Cebol, geng preman yang terkenal jahat. Source
Adalah Arnetta Zahra Prasetya mengikuti
MOS saat menjadi siswa baru Sekolah Menengah Atas. Sewajarnya, remaja SMA ada
keisengan para panitia. Netta menjadi salah satu korban keisengan mereka, dia
diminta untuk menembak salah satu teman mereka yang bernama Aiden. Anehnya,
seperti tanpa berpikir Aiden pun mengiyakan menjadi pacar Netta (halaman 16).
Netta kaget, teman-teman Aiden yang
menyuruh Netta pun kaget. Meski memang itu termasuk harapan mereka. Aiden
terkenal sebagai siswa yang cool. Ya, dia pendiam, dingin baik kepada laki-laki
ataupun perempuan. Tentu ini ada sebabnya. Dia galau, atau masih tidak bisa
move on karena diputus oleh pacarnya.
Sebenarnya Aiden sendiri heran, mengapa
dia mengucapkan kata “Oke” ketika ditembak Netta. Padahal itu pertemuan pertama
mereka dan tentu saja tidak saling mengenal. Awalnya, dia berpikir untuk
bermain-main, namun melihat ada yang berbeda dari Netta, akhirnya dia pun
menyeriusi hubungannya dengan Netta.
Kisah kemudian, cukup datar. Hanya soal
anak kehidupan anak SMA, persahabatan dan juga Aiden dan Netta. Makan bersama,
dijemput, diantar dan sebagainya. Aiden pun bisa melupakan mantan
pacarnya, Lisna. Dia merasa akan bahagia bersama Netta.
Namun, masalah kemudian datang. Bella,
teman sejak kecil Aiden menjadi penyebabnya. Dia mengatakan kepada Netta bahwa
Aiden hanya menjadikan Netta menjadi tempat pelampiasan. Karena selama ini
Aiden masih akan terus menunggu Lisna. Tentu saja, Netta menjadi sedih, ditambah
lagi Aiden sempat mengatakan bahwa apa yang diucapkan Bella itu benar (halaman
156).
Apa yang diucapkan Bella itu benar,
ketika di awal-awal menjadi pacar Netta, namun akhirnya Aiden pun mencintai
Netta dan dia ingin serius. Mendengar penjelasan Aiden, Netta pun memberi
kesempatan kedua kepada Aiden. Padahal, Netta bisa jadi akan menyukai kembali
orang yang dulu sempat dia sukai sebelum berpacaran dengan Aiden, yaitu Daffa
teman kakak Netta Arya.
Ketika Netta terluka, sedih juga marah
karena dibohongi Aiden, Daffalah yang menemani dan menghiburnya. Tetapi, Netta
dan Aiden kembali berpacaran. Dan tentu saja, kisah dalam novel ini masih
memiliki konflik. Yang membuat saya cukup suka, adanya konflik keluarga.
Ketika Aiden mendengar Papanya dikeluarkan
dari kantor tempat bekerjanya, Aiden ingin membantu Papa dan keluarganya. Dia
menjadi tukang ojek, meski harus dia lakukan dengan bolos sekolah (halaman
181). Arya menjadi pembicaraan di sekolah, juga di luar sekolah. Karena ada
yang melihat dia membonceng banyak wanita, mereka mengira Arya berubah menjadi
nakal.
Hingga akhirnya Arya bermasalah dengan
guru, dan orangtuanya mengetahui. Setelah ada pembicaraan yang awalnya cukup
sengit, akhirnya Arya sadar, dia akan membantu orangtua dengan cara belajar
yang baik di sekolah.
Konflik masih ada namun masih seputar
masalah Aiden dan Netta, dan Lisna kembali datang ke kota mereka. Hingga
konflik tajam, cukup berat, namun penyelesaian yang terlalu mudah. Meski
begitu, novel yang ketika akan diterbitkan oleh penerbit telah dibaca hampir 4
juta kali dibaca di wattpad ini layak untuk dijadikan teman menemani weekend
Anda. Source
Dalam
dunia penerbangan, dikenal istilah critical eleven, sebelas menit paling kritis
di dalam pesawat—tiga menit setelah take off dan delapan menit sebelum
landing—karena secara statistik delapan puluh persen kecelakaan pesawat umumnya
terjadi dalam rentang waktu sebelas menit itu.
It’s when the aircraft is most vulnerable
to any danger. In a way, it’s kinda the same with meeting people. Tiga menit
pertama kritis sifatnya karena saat itulah kesan pertama terbentuk, lalu ada
delapan menit sebelum berpisah—delapan menit ketika senyum, tindak tanduk, dan
ekspresi wajah orang tersebut jelas bercerita apakah itu akan jadi awal sesuatu
ataukah justru menjadi perpisahan.
Ale dan
Anya pertama kali bertemu dalam penerbangan Jakarta-Sydney. Tiga menit pertama
Anya terpikat, tujuh jam berikutnya mereka duduk bersebelahan dan saling
mengenal lewat percakapan serta tawa, dan delapan menit sebelum berpisah Ale
yakin dia menginginkan Anya. Kini, lima tahun setelah perkenalan itu, Ale dan
Anya dihadapkan pada satu tragedi besar yang membuat mereka mempertanyakan
pilihan-pilihan yang mereka ambil, termasuk keputusan pada sebelas menit paling
penting dalam pertemuan pertama mereka. Diceritakan bergantian dari sudut
pandang Ale dan Anya, setiap babnya merupakan kepingan puzzle yang membuat kita
jatuh cinta atau benci kepada karakter-karakternya, atau justru keduanya.
Sudah lama saya tau sosok Mba Ika
Natassa, sejak tahun 2010 waktu saya masih di Jakarta. Waktu itu saya dan dia
satu gedung dan Mba Ika sedang terlibat sebagai project manager salah satu
initiative strategic di kantor dan ber-partner dengan teman satu unit saya. Mba
Ika cukup terkenal di kantor dan jadi salah satu andalan di unitnya, bahkan
waktu teman-teman saya yang ditempatkan di commercial banking dapat pembekalan
awal, mba Ika lah salah satu trainernya. Saya sangat paham kalau ritme
pekerjaan di kantor saya jarang ada yang pelan, apalagi kalau di Jakarta,
selain tantangan pekerjaan juga ada tantangan transportasi. Jadi saya salut
banget dengan pekerjaan yang padat Mba Ika bisa nulis buku dan tergolong
sebagai salah satu penulis yang produktif. Saya pernah baca bukunya yang
pertama dimana tokohnya adalah bankers, dan saya yakin dia mungkin tidak perlu
research terlalu banyak karena itulah yang selama ini dia alami. Pada novel ini
karakter tokoh utama nya diluar dunia perbankan. Tanya adalah seorang
management consultant, kalau dikorelasikan dengan pekerjaan dia seperti
associate di BCG atau Mc Kinsey yang saya yakin mba Ika pernah berinteraksi
dengan mereka. Ale sebagai tokoh utama pria adalah seorang petroleum engineer,
Mba Ika perlu research, makanya dia membangun karakter Ale ini sejak tahun
2013, bukunya terbit tahun 2015.
Oke…kayanya cukup ya basa basi saya
seputar Mba Ika Natassa, dan kita langsung ke resensinya. Buat kalian yang
lebih senang penasaran, lebih baik ga baca tulisan setelah ini karena mungkin
akan banyak banget spoiler. Let’s get started.
Critical Eleven bercerita mengenai
romantika Ale seorang petroleum engineer dan Anya seorang management consultant.
Kedua orang ini menurut saya tergolong tajir karena harga tiket pesawat ke luar
negeri tidak menjadi masalah buat mereka. Mungkin sebagian besar dari kita tau
kalau kedua profesi itu mempunyai gaji diatas rata-rata, jadi wajar kalau di
buku ini kehidupan mereka diceritakan tidak kurang harta (sepertinya hampir
semua novelnya Mba Ika settingnya eksekutif muda yang berduit, sama kaya
penulisnya hehehe…). Di pelajaran Bahasa Indonesia jaman sekolah diajari alur
cerita itu ada 3 macam, maju mundur dan campuran. Pada novel ini Ika Natassa
lebih banyak mengguakan yang kedua yaitu alur mundur.
Yang unik dari novel ini adalah gaya
bercerita yang berasal dari 2 sudut pandang, Ale dan Anya jadi kita bisa
menilai masing-masing karakter dari cara penuturannya.
Anya tipikal perempuan independent yang
cantik dan mempunyai postur yang mendekati sempurna, tangguh, dan lulusan luar
negeri (Georgetown), dia dibesarkan oleh orang tua yang well educated. Ayahnya
seorang diplomat dan Ibunya seorang post graduate lulusan London yang memilih
untuk mendampingi suaminya tugas ke berbagai negara. Wajak kalau bagi Anya
bepergian ke luar negeri itu hal biasa, sebiasa saya dari Surabaya pulang ke
Madiun.
Ale adalah sosok laki-laki yang ganteng,
tinggi, berkulit putih (mungkin karena dia orang Palembang), cool, macho, kaya,
pinter dan lulusan luar negeri serta berasal dari keluarga yang berada (Ayahnya
seorang Jendral). Kedua tokoh ciptaan Ika Natassa itu adalah figur impian cowok
dan cewek yang belum menikah, almost perfect itulah yang saya tangkap dari 2
karakter tersebut.
Ale dan Anya bertemu di pesawat dalam
penerbangan Jakarta-Sydney. Biasanya Anya ga pernah sebelahan sama orang keren,
tapi pada penerbangan itu dia beruntung. Seperti orang yang baru kenal, mereka
awalnya canggung tapi karena keduanya sama-sama tertarik akhirnya obrolan
menjadi lancar sampai mereka tiba di Sydney. Oya obrolan intens mereka baru
mulai 3 jam setelah pesawat take off karena si Anya ketiduran di bahu Ale.
Sebelum berpisah mereka bertukar nomor telepon tapi selama Anya di Sydney Ale
belum menghubunginya.
Ale baru menghubungi Anya ketika dia
pulang ke Jakarta. Siklus seorang engineer yang kerja di lepas pantai adalah 5
minggu kerja dan 5 minggu libur. Liburnya lama yak, tapi selama dia kerja juga
susah karena jauh dari mana-mana. Akhirnya mereka jalan bareng selama Ale
pulang dan mereka jadian.
Waktu pacaran sama Anya, ale sudah
mempersiapkan rumah untuk tempat tinggal istri dan anaknya nanti kalau dia
tinggal ke offshore, tipe cowok idaman banget kan. Rumah yang dia bangun juga
dibikin senyaman mungkin buat keluarganya, kalau dilihat dari jumlah kamar dan
fasilitas yang dimiliki, tanah yang diperlukan buat rumah itu lumayan luas
(padahal harga tanah di Jakarta sudah selangit, betapa kaya nya Ale, tapi wajar
buat seukuran petroleum engineer yang tugasnya worldwide). Pas rumahnya sudah
jadi dia beli cincin di frank & co waktu nemenin Raisa (adiknya Ale) yang
lagi hamil gede dan ngidam ke mall buat jalan dan belanja. Cincin buat propose
ke Anya punya harga yang ga main-main, katanya bisa buat DP KPR.
Ale melamar Anya di mobil waktu Ale mau
balik ke offshore (teluk Mexico), dan Anya menerimanya. Mereka pun menikah
beberapa saat setelah itu. Mereka menjalani hubungan jarak jauh waktu Ale lagi
dinas dan memanfaatkan waktu dengan optimal waktu Ale lagi off.
Jarak mereka sempat sedikit lebih dekat
waktu Anya dapat penugasan di New York. Katanya itu adalah salah satu part
terbaik pada pernikahan mereka.
Seperti layaknya pasangan suami istri
mereka merasa sangat bahagia waktu Anya akhirnya hamil anak pertama mereka.
Lebih bahagia lagi waktu anak itu berjenis kelamin laki-laki. Kayanya kalau
boleh minta, sebagian besar pasangan pengen anak pertamanya adalah laki-laki,
tapi waktu si istri sudah hamil orientasi itu perlahan pudar karena mereka
hanya ingin anaknya lahir dengan sehat dan selamat. Semua berjalan dengan baik,
Ale yang happy banget mau punya anak mendekor ulang kamar sebelah untuk anak
mereka. Dia sendiri yang turun tangan untuk mengerjakan detilnya dikala off dari
pekerjaan. Menjelang due date kamar itu selesai beserta seluruh isinya termasuk
baju buat si jabang bayi. Anya dan Ale, terutama Anya sebagaimana bumil yang
lain senang belanja baju buat anaknya sambil membayangkan si anak baju itu pas
lagi ngapain. Saking senengnya belanja (dan belanjanya di mothercare pula)
sampai baju si calon bayi ini mencapai lebih dari 100 pasang. Sepatunya juga
banyak. Pokoknya dalam urusan persiapan mereka sudah maksimal.
Tragedi datang saat menjelang due date
tiba-tiba si jabang bayi ga bergerak, padahal biasanya dia aktif banget, apagi
kalau diajak traveling atau lagi skype an sama bapaknya. Iya…si jabang bayi ini
frequent flyer, Ibunya masih dapat tugas ketika hamil walau lokasinya ga
terlalu jauh, dan so far bayi oke aja di dalam perut. Karena cemas Anya pergi
ke dokter buat periksa dan ternyata detak jantung anaknya sudah ga ada. Posisi
si bayi bagus makanya Anya direkomendasikan untuk melahirkan secara normal
dengan induksi. Wihhh serem bayangin melahirkan tapi anaknya sudah meninggal.
Pas Anya melahirkan untungnya Ale juga lagi perjalanan pulang ke Jakarta jadi
bisa mendampingi istrinya menjalani masa sulit.
Pasangan itu sangat berduka atas
kehilangan yang barusan mereka alami. Mereka berduka dengan cara yang berbeda
dan sendiri-sendiri. Anya menikmati tidur di kamar anak mereka untuk
mengenangnya. Sedangkan Ale rutin datan untuk mendoakan dan membersihkan
makamnya. Puncak robeknya rumah tangga mereka adalah waktu Ale bilang “Mungkin
Aidan (nama anak mereka) masih tetap hidup kalau Anya ga terlalu sibuk”.
Ngomongnya pelan sih…tapi bagi Ibu yang baru kehilangan anaknya itu rasanya
seperti disalahkan suami karena menjadi “pembunuh” anak sendiri. Keceplosan
ngomong begitu, Ale menyesal banget dan pengen menarik omongannya tapi Anya
sudah terlanjur sakit hati.
Ale sangat tergila-gila kepada Anya dan
rela melakukan apa saja biar Anya bahagia sekalipun dia sebenarnya keberatan.
Makanya waktu Anya bilang pengen pisah kamar dia menurutinya. Walaupun dia
sebenarnya kangen setengah mati sama kehangatan istrinya. Berbagai cara
dilakukan Ale agar Anya memaafkannya tapi tak kunjung berhasil. Anya sudah
terlanjur takut untuk percaya kepada Ale untuk yang kedua kali. Takut Ale akan
menyakitinya lebih dari yang sekarang.
Mereka agak baikan saat ulang tahun Ale
yang ke 33. Saat itu Anya disuruh pura-pura kabur oleh adiknya Ale untuk
ngerjain abangnya. Skenario itu berlangsung sangat sukses ditambah Anya yang
telat datang ke surprise party itu. Pulang dari acara tersebut mereka yang
sebenarnya sudah sama-sama kangen berdamai secara fisik dan kembali menjadi
suami istri lagi, walaupun setelah itu Anya menangis karena ternyata hatinya
berkhianat. Dia masih menginginkan Ale, seseorang yang sebenarnya ingin
dilupakannya.
Setelah malam itu Ale merasa hubungan
mereka sudah mulai membaik, tapi tidak bagi Anya. Mereka masih berkutat dengan
pemahaman masing-masing.
Pagi itu Anya ke kantor dan sesampai di
kantor dia pusing dan pingsan. Teman-teman kantor membawanya ke dokter dan dia
menjalani beberap tes. Kesimpulannya Anya lagi isi, lagi marahan tapi bisa isi
hehehe… Setelah pulang dari dokter Anya memberanikan diri ke makam Aidan, Ale
yang dikasih tau sama penjaga makam langsung nyusul ke makam, mereka akhirnya
berduka bersama. Source
Kita
yang terluka, kita yang mencinta, kita yang sama.
Ini
adalah kisah cinta antara Sandra dan Edgar, dengan sifat keduanya yang hampir
mirip. Sandra adalah gadis pendiam, dan Edgar adalah lelaki yang dingin.
Sandra
yang awalnya menjalani home schooling, teaksa harus dah ke sekolah formal
karena paksaan ayahnya. Sifat pendiamnya membuat Sandra sulit bersosialisasi,
sehingga membuat semuanya terasa sukar dijalani. Terlebih, Sandra memiliki
sebuah fobia yang tak biasa, yaitu fobia terhadap sentuhan. Ia sama sekali
tidak bisa disentuh, dan bisa gsan bila mendapat sentuhan sedikit saja. Hingga
akhirnya ia bertemu dengan Edgar, siswa yang dijuluki pangeran es oleh
orang-orang di sekitarnya.
Lelaki
itu memang terkenal dingin, cuek, dan jarang bicara. Namun, ketika mengetahui
tentang fobia yang dialami Sandra, muncul keinginan dalam hatinya untuk
melindungi gadis itu.
Edgar
bisa menunjukkan perhatian dan rasa sayangnya tanpa harus banyak bicara.
Mereka bisa saling memahami, meskipun hanya dalam diam. Dan ini adalah sebuah
gambaran tentang es yang dingin dan beku, namun ternyata memiliki kehangatan di
dalamnya. Source
Ikal,seorang
bujang keturunan Melayu asli yang bekerja sebagai pelayan di warung kopi Usah
Kau Kenang Lagi milik pamannya memiliki kecintaan besar terhadap kopi.Kopi,satu
hal yang menjadi candu bagi para pria Melayu.Selama ia bekerja,ia membuat
sebuah Catatan Besar Peminum Kopi berisi semua data pelanggan warung kopi.Mulai
dari komposisi yang mereka inginkan sampai makna dari secangkir kopi yang
selalu ia buat.
Di warung inilah
Ikal belajar banyak tentang kehidupan orang Melayu.Pamannya yang sering
mengomentari anggota pemerintahan,kepala sersan yang arif dan tak pernah
sekalipun menggunakan senjatanya dan juga para pria Melayu yang tidak pernah
sekalipun absen meminum secangkir cairan hitam pekat.
Maryamah,seorang
wanita putus sekolah yang memiliki semangat belajar tinggi.Ia sampai rela
mengikuti kursus bahasa inggris yang berada di kota meski harus naik-turun
kapal.Didalam hatinya,ia menyimpan dendam yang bahkan tidak disangka oleh
siapapun.Dendam untuk mengalahkan sang mantan suami,Matarom.Dendam inilah yang
membuatnya ingin menjadi petarung wanita dalam pertandingan catur turun temurun
di kampung tempat tinggalnya.Ia bertekad kuat meskipun belum pernah sekalipun
menaruh jari-jarinya diatas sebuah pion.Dendam ini mengantarnya kepada
Ikal,sahabat masa kecil yang selalu sedia membantu.
Ikal bersedia
membantu.Selain Ikal juga ada beberapa penduduk kampung yang memiliki ciri khas
masing-masing bergabung.Adalah Detektif M Nur-seorang penyelidik yang
dikagumi,Selamot-wanita muda yang mengalami perceraian karena suaminya ternyata
sudah punya istri,Preman Cebol-seorang ketua geng preman yang disegani,Giok
Nio-wanita keturunan Tiong Hoa yang selalu ingin memperjuangkan hak wanita dan
Ninochka Stronovsky-pecatur wanita bergelar grandmaster dunia.
Kelompok mereka
dinamakan Di Timoer Matahari.Mereka berjuang untuk membuat Maryamah diijinkan
ikut dalam pertandingan catur tersebut.Tidak mudah mengingat dikampung mereka
masih terdapat perbedaan kedudukan jelas antara pria dan wanita.Usaha mereka
akhirnya berhasil meski masih banyak orang yang beranggapan Maryamah akan kalah
di pertandingan pertama.
Di Timoer Matahari
melakukan berbagai penyelidikan terhadap lawan main Maryamah. Merangkum pola
dan ciri permainan mereka melalui kopi yang mereka minum.Pola-pola inilah yang
mereka kirimkan ke grandmaster Ninochka untuk dipelajari.Setelah
dipelajari,Ninochka akan mengirimkan berbagai trik untuk Maryamah
pelajari.Maryamah semakin hari semakin giat belajar dibantu Alvin,keponakan
Ikal yang juga hobi bermain catur.
Lawan pertama
Maryamah,Aziz Tarmizi dikalahkan dengan mudah.Hasil pertandingan ini
mengejutkan seisi kampung.Lawan kedua dan seterusnya juga dikalahkan Maryamah
dengan jurus-jurus yang dipelajari dari Ninochka.Sampai pada perempatan
final,Maryamah harus menerima suatu kekalahan karena kelalaian dari tim Di
Timoer Matahari.Untungnya,kekalahan ini tidak membuat Maryamah didiskualifikasi
dari pertandingan.
Hanya satu langkah
lagi Maryamah dapat membalaskan dendamnya.Ia berhasil melangkah ke babak
final.Di babak ini Maryamah akan berhadapan langsung dengan mantan
suaminya,Matarom.Pria itu ingin menggunakan papan catur perak miliknya yang
dianggap membawa keberuntungan.Dibabak ini juga pertama kali Ninochka hadir
secara langsung.Perempuan itu disambut meriah oleh warga Belitung.
Pertandingan
selesai dengan senyum dibibir Maryamah dan raut malu diwajah Matarom.Maryamah
adalah pemenang wanita pertama pertandingan catur dan juga pelopor bagi wanita
lainnya untuk ikut serta ditahun-tahun berikutnya.Ia juga berhasil menjuarai
pertandingan catur selama tiga tahun berturut-turut dan setelah itu dikenal
dengan nama Maryamah Karpov.
Sementara itu,Ikal
bertahan sebagai pelayan di warung kopi pamannya.Pamannya pada akhirnya
mencalonkan diri sebagai anggota DPR.Selamot,wanita itu kembali ke Bitun dan
menikah kembali.Detektif M Nur hijrah ke Jakarta untuk mempelajari teknik
parabola dan Giok Nio berhasil menjadi aktivis wanita pertama dikampung mereka. Source
Dalam
kelas resensi kedua Komunitas Aleut, saya mengangkat antologi Benny Arnas
berjudul “Cinta Tak Pernah Tua” sebagai bacaan yang akan saya resensi. Benny
Arnas, pemuda kelahiran Lubuklinggau, Sumatera Selatan, termasuk nama baru
dalam dunia penulisan sastra Indonesia. Karya pertamanya yang berjudul Meminang
Fatimah terbit tahun 2009. Tahun tersebut, tahun yang sama ketika ia menerima
Hadia Sastra Batanghari dari Gubernur Sumatera Selatan mengawali kiprahnya
dalam penulisan sastra.
“Cinta
Tak Pernah Tua” merupakan kumpulan cerpen-cerpen Benny Arnas yang pernah dimuat
di pelbagai media ternama seperti Jawa Pos, Republika, dan Media Indonesia.
Terdapat 12 cerpen dalam antologi ini yang saling kait-mengait antara satu
cerpen dengan lainnya. Ini pula yang menjadi kelebihan dari antologi cerpen
ini. Umumnya, antologi cerpen yang pernah saya baca keterkaitan terbentuk dalam
cakupan tema atau penulis, namun antologi menawarkan keterkaitan persoalan yang
menimpa tokoh utama dengan orang-orang terdekatnya. Tokoh utama dalam antologi
ini adalah Tanjung Samin, seorang veteran dengan riwayat memiliki lima istri.
Dari istri pertamanya, Maisarah, Samin memiliki tiga orang anak yaitu Musral,
Badri, dan Misral. Kedua anak mereka yaitu Musral, Badri mati diusia muda pada
musim hujan panas.
Tema
dalam antologi ini beragam mulai dari kehilangan anak, kesetiaan, poligami,
hingga kecemburuan mewarnai kehidupan Samin. Dari 12 cerpen dalam Cinta Tak
Pernah Tua, ada dua cerpen yang saya sukai yaitu “Belajar Setia” dan “Senja
yang Paling Ibu”. Pada cerpen Belajar Setia mengisahkan Misral, salah seorang
anak Samin pergi menemui Mayang Nilamsari binti Umar Hamid atas
permintaan ayahnya. Mayang tak lain dan tak bukan merupakan bekas pacar
ayahnya, keturunan persirah2) di
Kayuara. Ketika Samin melamarnya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, keluarga
persirah Kayuara ini menolak lamaran tersebut. Samin yang patah hati memilih
menerima perjodohannya denga Maisarah Syukur, kerabat jauhnya tanpa mengetahui
bahwa kekasih yang memilih untuk hidup melajang seumur hidupnya, menanti
kedatangan Samin.
Saat
saya membaca cerpen pertama dalam antologi yaitu “Pengelana Mati dalam Hikayat
Kami”, Benny Arnas menempatkan dirinya seorang narator dalam pertunjukkan
teater dengan memberi sapaan kepada pembaca. ”Kepada mereka, ingin
kukenalkan dirimu. Karena kau adalah mula segala cerita dan hikayat di atas
hikayat…”. Gaya penulisan yang mengingatkan saya pada cerpen “Robohnya Surau
Kami”. Sebelum menuturkan cerita, AA Navis juga melakukan hal yang sama “Kalau
beberapa tahun yag lalu Tuan datang ke kota kelahiranku dengan menumpang bis,
Tuan akan berhenti di dekat pasar…” Dalam cepen “Senja Paling Ibu”, Benny Arnas
secara jelas membagi tubuh cerpen tersebut menjadi mukhadimah dan khatimah.
Gaya penulisan ini menimbulkan kedekatan antara pembaca dan penulis seperti
ibunda yang mendongengkan sebuah hikayat kepada anaknya sebelum tertidur.
Dalam
Antologi cerpen ini Benny Arnas mencoba mengangkat suasana kehidupan masyarakat
pedesaan Melayu di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan pasca kemerdekaan (sekitar
1950-an hingga 1990-an). Kiasan-kiasan, diksi serta frasa-frasa yang kental
dengan nuasa Melayu hadir menjadi pemanis setiap kisah dalam antologi ini
seperti waktu meninggikan dan menggemukkan pepohonan, penindas berkulit jagung,
wajahmu seperti kembang sepatu di dekat api membara dan lainnya. Tak hanya
sebagai pemanis, namun sarat akan makna mendalam. Bukan orang Melayu jika tak
kenal dengan kiasan, sepertinya itu yang ingin disampaikan Benny Arnas dalam
setiap cerpen di samping isi cerita.
Dalam
setiap jeda halaman antara satu cerpen dengan cerpen lain, Benny Arnas
menyelipkan sketsa-sketsa karya Abdullah Ibnu Thalhah, kartunis dari Tabloid
Cempaka, Semarang. Sketsa-sketsa tersebut secara garis besar menggambarkan
salah satu fragmen dari kisah yang ingin disampaikan dalam setiap cerpen.
Walaupun dari pengamatan saya, ada yang penggambarannya tidak sesuai seperti
sketsa untuk cerpen “Muslihat Hujan Panas”.
Walaupun
antologi ini terdiri dari 12 ide penceritaan yang menarik, namun bukan perkara
mudah untuk memahami setiap ceritanya. Seperti tipikal sastra melayu yang sarat
akan diksi, dan kiasan sebagai bunga tulisan menyebabkan pembaca dituntut
memilki kesabaran dan konsentrasi ekstra untuk memisahkan antara diksi dan kiasan
yang baur sehingga pembaca menyerap makna yang terkandung dalam setiap
cerpennya.
Apabila
pembaca berhasil mengatasi masalah tersebut, dapat dilihat dalam menuliskan
cerita –bahkan yang pelik sekalipun, Benny Arnas dapat memikat pembaca untuk
tetap menikmati. Dalam penuturan ideologi, gagasan, dan presepsi, Benny Arnas
memiliki cara dan gaya tersendiri sehingga kisah yang ditulisnya memilki tempat
tersendiri dihati pembaca. Source
Dari sudut kota yang
jauh. Perasaan kepadamu tetaplah hal yang utuh. Sebab kamu bagian dari rencana-rencana
besarku. Bagian penting dari hal-hal yang kumiliki dalam hidupku. Maka,
bertahanlah di sana tanpa rasa curiga. Tanamlah dalam dadamu apa yang aku
perjuangkan sepenuh jiwa. Bersabarlah disana,
biar kukembangkan lebih lebar lagi sayapku disini. Semoga tidak lama lagi
semesta memisahkan kita. Agar segala yang membuatmu cemas dan ragu bisa tiada.
Boy Candra dilahirkan
pada tanggal 21 November 1989 di Kampung Parit, salah satu desa kecil di
Sumatera Barat, Tanah Minangkabau. Aktif menulis sejak 2011.
Cinta Paling Rumit
adalah buku ketigabelasnya yang diterbitkan. Genre buku-buku yang ditulisnya
seperti novel, kumpulan cerpen, buku puisi, dan buku prosa non-fiksi remaja.
Kini, Ia sedang menjalani pendidikan pascasarjana di salah satu Universitas Negeri
di Sumatera Barat bidang Manajemen Pendidikan. Selain menulis buku, ia juga
sering mengisi pelatihan/seminar penulisan kreatif di berbagai tempat di
Indonesia. Aktif di berbagai media sosial dengan nama: boycandra.
Buku “Cinta Paling
Rumit”, banyak pembaca yang terkecoh dengan judulnya yang terkesan bercerita
tentang cinta anak remaja yang terpendam, bertepuk sebelah tangan, dan
semacamnya yang biasa dibahas penulis. Buku ini juga bukan kumpulan
tulisan-tulisan puitis ala Boy Candra, tetapi buku ini adalah kumpulan cerpen
tentang cinta. Cinta disini diartikan oleh penulis lebih luas lagi. Ada cinta
kepada Orang Tua, idealisme, impian, keadilan, dan lain sebagainya.
Cerpen pertama yang
dinamakan seperti judul bukunya, “Cinta Paling Rumit”, memang temanya tentang
cinta pada umumnya. Si A suka sama si B tapi si B gak sadar dan malah suka sama
si C dan ternyata si D yang diam-diam juga suka sama si A. Tetapi pada cerpen
selanjutnya mulai bergeser dan ini yang membuat saya terkejut dan semakin
menikmati tema segar yang ditawarkan penulis. Lembar demi lembar saya lahap
tanpa jeda dan saya semakin suka dengn tema-tema yang ditawarkan. Benar-benar
kekinian. Ada isu politik, minat pembaca di Indonesia, royalti penulis, hingga
yang paling ekstrim tentang seseorang yang bunuh diri karena patah hati dan
divideokan. Sungguh pembaca dibuat menggelengkan kepala karena sepertinya
penulis mulai merasa harus bereksplorasi dengan tema yang lain.
Kalimat demi kalimat
yang ditulis Boy Candra berhasil membuat saya hanyut dalam keindahan dan
penggambarannya yang begitu nyata. Tidak seperti novel lain yang hanya
menekankan kalimat-kalimat puitisnya dibandingkan pengolahan emosi pembacanya
dan konfliknya pun terkesan datar, pada novel ini sudah berkembang gaya
tulisannya, alur konflik yang kompleks, twist ending dan saya mulai merasakan
emosi yang kuat ketika membacanya. Bahkan, ada yang berhasil membuat saya
bergidik ngeri sekaligus ngilu dengan penggambaran bunuh diri di cerpen
“Ashiran Munak Penulis Yang Mati Bunuh Diri Itu Adalah Kekasihku”. Cerpen terbaik dalam buku Cinta Paling Rumit ini adalah “Di
Kedai Kopi Cepat Saji Ibu Kota Itu”. Menurut saya, cerpen ini sangat indah dan
menonjok sekali alurnya. Diawali dengan kalimat puitis dan diakhiri pula dengan
kalimat puitis. Emosi yang dihadirkan begitu kuat sehingga saya merasakan apa
yang dirasakan tokoh di cerpen itu. Cerpen ini juga membawa tema patah hati,
sahabat baik, orang tua yang selalu mendukung dan impian yang harus selalu
dikejar. Perasaan kita pun selalu diaduk-aduk di cerpen ini.
Di buku ini pula ada
beberapa cerpen absurd dengan imajinasi liar yang tak akan masuk logika.
Misalnya ada “Kisah Gagak dan Ayam Hutan” yang bercerita tentang negara ayam
hutan yang mulai dikuasai oleh kaum pendatang si Gagak, lalu ada juga “Hantu”
yang bercerita tentang seseorang yang cinta sama hantu, selanjutnya ada “Dia
yang Dilahirkan dari Kesedihan” yang bercerita tentang perempuan patah hati
yang bisa melahirkan ular. Jujur saja, saat pembaca menyelesaikan cerpen-cerpen
itu pasti akan merasa heran dan bagi para penggemar karya Boy Candra akan tidak
menyangka seorang Boy Candra bisa membuat cerita seperti ini. Kekurangan Buku
“Cinta Paling Rumit”
Berbicara mengenai
kekurangan dalam buku ini, ada beberapa sudut pandang yang dipakai dalam novel
ini terkadang membuat pembaca pusing. Karena kadang saya pun merasa terkecoh
apakah yang dibicarakan seorang wanita atau pria karena gak konsisten. Dan itu pasti
membuat kita terkadang harus mengulang lagi dari awal.
Kelebihan Buku “Cinta
Paling Rumit”
Kelebihan buku Cinta
Paling Rumit ini tentu porsinya jauh lebih besar daripada kekurangannya. Karena
saya sangat suka dan jatuh cinta pada buku ini. Tokoh-tokoh yang memiliki sifat
beragam, twist ending yang apik, alur yang roller coaster, dan tema yang
ditawarkan sangat membuat pembaca terpukau. Ada kepuasan tersendiri ketika
selesai membaca buku ini. Jadi, untuk kalian yang sedang patah hati, sedang bosan butuh
hiburan, butuh pemikiran baru, butuh pembaruan wawasan seputar politik &
idealisme, bahkan yang butuh analisis mendalam seputar psikologis dan keadaan
dunia, maka kalian bisa dan harus baca buku Cinta Paling Rumit ini. Buku ini
tidak melulu tentang cinta, ada banyak hal yang juga dibahas disini.Source