Suluk Abdul Jalil perjalanan rohani Syaikh Siti Jenar

Detail Buku :
SULUK ABDUL JALIL
Perjalanan Ruhani Syaikh Siti Jenar-Buku Dua
xxvi + 344 halaman; 12 x 18 cm
1. Biografi Tokoh
2. Sastra-Sejarah
3. Sufisme
ISBN: 979-3381-17-5
ISBN 13: 979-979-3381-17-5
Pengantar: KH. A. Mustofa Bisri
Editor: Retno Suffatni
Penerbit dan Distribusi:
Pustaka Sastra LKiS Yogyakarta
Anggota IKAPI
Cetakan I: Mei 2003 Cetakan VI: Oktober 2005
Cetakan II: Agustus 2003 Cetakan VII: September 2006
Cetakan III: November 2003 Cetakan VIII: Agustus 2008
Cetakan IV: Juni 2004 Cetakan IX: Mei 2011
Cetakan V: Januari 2005
Percetakan:
PT LKiS Printing Cemerlang
Deskripsi :
Buku ini menyajikan tokoh Syaikh al-Haj Yusuf Abu al-Mahasin Hadiyatullah al-Taj al-Khalwati al-Maqashshariy atau lebih dikenal sebagai Syaikh Yusuf Al-Makassari. Gelar syaikh yang disandang putra Makassar ini memiliki makna universal, yang dalam sejarah Nusantara berhubungan dengan ulama yang menguasai dunia tasawuf. Ia adalah tokoh historis yang mengembangkan ajaran etika religius dalam dakwahnya.
Ajarannya bersumber dari kitab suci, tradisi, dan pemikiran tokoh-tokoh sejarah. Ia berhasil membawa Islam sebagai agama yang berkembang di dalam masyarakat yang majemuk, yang kaya akan pandangan-pandangan atau nilai-nilai tradisional. Pijakan utama etika religius Syaikh Yusuf bersumber dari konsepsi Al-Qur’an tentang manusia dan kedudukannya di dalam alam semesta. Konsep teologi yang digunakan bercorak sufisme.
Menurutnya, “hakikat manusia sebagai bayangan Tuhan di muka bumi” disebut sebagai konsep Al-Insan Al-Kamil. Konsep ini berfokus pada spiritualitas yang dapat mengantar manusia ke alam Ilahiah (alam ketuhanan), melalui potensi batin yang dimilikinya.
Selama hidupnya, Syaikh Yusuf telah menghasilkan puluhan karya/naskah, yang fokus utamanya adalah tasawuf dan etika dakwah. Di dalam karya-karyanya juga, Syaikh Yusuf mengulas tentang kaifiyat dzikir, yaitu dzikir yang mencakup etika religius lahir dan batin, sebagai pancaran kesempurnaan tauhid, makrifat, dan ibadah. Ia juga menjelaskan tentang makna kalimat tauhid La ilaaha illa Allah. Dalam kitab Mathalib Salikin misalnya, Syaikh Yusuf menekankan pentingnya memahami tauhid sehingga tidak mudah terjatuh pada kemusyrikan.
Syaikh Yusuf dikenal sebagai ulama pengembara untuk berguru kepada syaikh/ulama yang dikenal mumpuni. Setelah belajar agama di Makassar, kehausannya terhadap ilmu-ilmu agama dilanjutkan dengan mengembara ke daerah-daerah di Tanah Air terutama ke Banten dan Aceh, serta negara-negara Arab. 
Syaikh Yusuf meninggal di Cape Town Afrika Selatan setelah diasingkan oleh penjajah kolonial Belanda akibat dakwah dan perjuangannya bersama Sultan Banten. Selama empat tahun di Cape Town, Syaikh Yusuf berhasil membangun komunitas muslim yang solid, sehingga oleh pemerintah Afrika Selatan dinugerahi gelar pahlawan nasional.
Demikianlah poin-poin penting yang disuguhkan dalam kajian tentang Syaikh Yusuf ini. Dalam konteks dakwah Islam Indonesia, kajian tentang etika religius Syaikh Yusuf perlu dikembangkan, karena pesan dakwahnya mencerminkan nilai-nilai Islam yang toleran, damai, dan jauh dari tindakan-tindakan anarkis dan teror terhadap kelompok-kelompok masyarakat yang lain. Oleh karena itu, selayaknyalah pesan-pesan Islam yang damai ini menjadi bagian dari hidup kita dalam beragama, bermasyarakat, dan bernegara.
Similar Books