Showing posts with label Sastra. Show all posts
Showing posts with label Sastra. Show all posts
Tulis Judul yang SEO Friendly
COVER
Detail Buku :
Judul: Cerita Cinta Indonesia
Pengarang: 45 Penulis GPU
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2014
Tebal: 400 halaman
Tentang Buku :
Beragam tema, beragam kisah terangkum di kumpulan cerita pendek Cerita Cinta Indonesia ini. Mulai dari jejak sastra hingga cerita pendek TeenLit tergores dalam 45 cerpen buah karya 45 penulis yang pasti sudah Anda kenal. Kumpulan cerita pendek ini adalah semacam bentuk syukur dan terima kasih bahwa kami masih bisa meneruskan semangat dalam berkarya.
Membaca kumpulan cerita pendek ini seakan memilih beraneka rasa dan rupa dalam sajian paket lengkap. Sebab, ada begitu terlalu banyak kisah kehidupan yang menunggu untuk diceritakan, dan yang terdapat dalam buku ini hanya sebagian kecilnya. Tak pernah cukup kisah cinta, misteri, persahabatan, dan beragam tema lainnya di dunia ini untuk ditampilkan dalam bentuk karya sastra atau cerita populer.
Apa pun rasa dan rupa yang Anda dapatkan saat membacanya, kami berharap Anda menikmati sajian Cerita Cinta dengan rasa Indonesia ini. Source
 
Detail Buku :

Kau adalah Apa yang Selalu Aku tulis.Aku adalah Apa yang Selalu Kau lewatkan.

No. ISBN      :979-794-527-8
Judul Buku   : Merayakan Kehilangan
penulis          : BRIAN KHRISNA
Penerbit        : PT Transmedia Distributor
Cetakan        : Pertama, Jakarta Selatan 2016
Halaman       : 224
SINOPSIS   :
Buku ini menceritakan tentang seorang Remaja yang suka menulis pengalamannya atau kisah kehidupannya.
Dia tipe cowo yang unik dan hobi atau kegemarannya itu iya menulis.  Kata dia Menulis adalah cara terbaik untuk bersyukur melebihi apa yang mulut mampu cucapkan. Menulis adalah caraku menangis. Jariku adalah degup jantung kecewa, kata adalah dengusan kasar di atas luka, dan puisi, puisi adalah air matanya.

Detail Buku :
Pernah diterbitkan dengan judul yang sama pada 1983
Diterbitkan oleh Penerbit Bentang
(PT Bentang Pustaka)
Emha Ainun Nadjib
99 untuk Tuhanku/Emha Ainun Nadjib; penyunting, Ika Yuliana
Kurniasih.—Yogyakarta: Bentang, 2015.
viii + 112 hlm.; 20,5 cm.
ISBN 978-602-291-065-7
1. Puisi Indonesia. I. Judul. II. Ika Yuliana Kurniasih.
Deskripsi Buku :
    Ini “hanya” suatu sembahyang, tak lebih dan tak kurang. Sepenuh-penuhnya kutumpahkan kepada Allah Swt., langsung kepada-Nya maupun melewati engkau dan semua saudara kita.
    Suatu sembahyang sederhana; usaha untuk merebut diriku sendiri dari tengah cengkeraman kehidupan, kebudayaan, peradaban, politik, ekonomi, persaingan kalah-menang serta berbagai macam kecenderungan yang kulihat makin kurang memberikan dan mengarahkan dirinya kepada Allah.
Mungkin kita berada di masjid: engkau mendengar aku bergumam-gumam sendirian. Seseorang mengatakan kepadamu bahwa aku sedang membaca puisi, seseorang lainnya menyebut aku sedang berdoa, sedang saudara di sebelahmu membisikimu bahwa aku sedang melakukan suatu pertobatan, suatu katarsis pikiran dan roh, sedang melaporkan kekhilafan-kekhilafanku sendiri serta kekhilafan lingkunganku.
    Ketiga penglihatan itu benar semua. Aku memang sedang belajar dari tradisi di desaku; bagaimana pemuda pemudi itu membikin Dziba-an, Terbangan, Manakiban, bahkan “sekadar” belajar azan dan tilawatil Quran, dalam suatu modiikasi budaya yang merangkum maknanya sebagai ungkapan rasa keagamaan, keindahan kesenian, sekaligus pernyataan terus-menerus akan kebenaran Allah.
Bahwa rangkuman tiga makna itu tak terpilahkan, adalah merupakan sikap hidup yang telah kupilih. Maka, ia juga yang melandasi pola ungkapku. Maka, barangkali engkau akan menjumpai dalam buku ini, beberapa hal yang sebelumnya pernah engkau baca dalam himpunan-himpunan lepas “puisi-puisi”-ku. Aku menyaring seluruh yang pernah kuungkapkan, membawanya ke dalam suatu sikap sembahyang, yakni buku 99 untuk Tuhanku ini. Selebihnya, biarlah menjadi masa silam.
 Dengan segala kerendahan hati semoga Allah membimbingku pada proses sembahyang yang seutuhnya. Semoga ada-ku tak lain adalah sembahyang abadi.
Detail Buku :
SULUK ABDUL JALIL
Perjalanan Ruhani Syaikh Siti Jenar-Buku Dua
xxvi + 344 halaman; 12 x 18 cm
1. Biografi Tokoh
2. Sastra-Sejarah
3. Sufisme
ISBN: 979-3381-17-5
ISBN 13: 979-979-3381-17-5
Pengantar: KH. A. Mustofa Bisri
Editor: Retno Suffatni
Penerbit dan Distribusi:
Pustaka Sastra LKiS Yogyakarta
Anggota IKAPI
Cetakan I: Mei 2003 Cetakan VI: Oktober 2005
Cetakan II: Agustus 2003 Cetakan VII: September 2006
Cetakan III: November 2003 Cetakan VIII: Agustus 2008
Cetakan IV: Juni 2004 Cetakan IX: Mei 2011
Cetakan V: Januari 2005
Percetakan:
PT LKiS Printing Cemerlang
Deskripsi :
Buku ini menyajikan tokoh Syaikh al-Haj Yusuf Abu al-Mahasin Hadiyatullah al-Taj al-Khalwati al-Maqashshariy atau lebih dikenal sebagai Syaikh Yusuf Al-Makassari. Gelar syaikh yang disandang putra Makassar ini memiliki makna universal, yang dalam sejarah Nusantara berhubungan dengan ulama yang menguasai dunia tasawuf. Ia adalah tokoh historis yang mengembangkan ajaran etika religius dalam dakwahnya.
Ajarannya bersumber dari kitab suci, tradisi, dan pemikiran tokoh-tokoh sejarah. Ia berhasil membawa Islam sebagai agama yang berkembang di dalam masyarakat yang majemuk, yang kaya akan pandangan-pandangan atau nilai-nilai tradisional. Pijakan utama etika religius Syaikh Yusuf bersumber dari konsepsi Al-Qur’an tentang manusia dan kedudukannya di dalam alam semesta. Konsep teologi yang digunakan bercorak sufisme.
Menurutnya, “hakikat manusia sebagai bayangan Tuhan di muka bumi” disebut sebagai konsep Al-Insan Al-Kamil. Konsep ini berfokus pada spiritualitas yang dapat mengantar manusia ke alam Ilahiah (alam ketuhanan), melalui potensi batin yang dimilikinya.
Selama hidupnya, Syaikh Yusuf telah menghasilkan puluhan karya/naskah, yang fokus utamanya adalah tasawuf dan etika dakwah. Di dalam karya-karyanya juga, Syaikh Yusuf mengulas tentang kaifiyat dzikir, yaitu dzikir yang mencakup etika religius lahir dan batin, sebagai pancaran kesempurnaan tauhid, makrifat, dan ibadah. Ia juga menjelaskan tentang makna kalimat tauhid La ilaaha illa Allah. Dalam kitab Mathalib Salikin misalnya, Syaikh Yusuf menekankan pentingnya memahami tauhid sehingga tidak mudah terjatuh pada kemusyrikan.
Syaikh Yusuf dikenal sebagai ulama pengembara untuk berguru kepada syaikh/ulama yang dikenal mumpuni. Setelah belajar agama di Makassar, kehausannya terhadap ilmu-ilmu agama dilanjutkan dengan mengembara ke daerah-daerah di Tanah Air terutama ke Banten dan Aceh, serta negara-negara Arab. 
Syaikh Yusuf meninggal di Cape Town Afrika Selatan setelah diasingkan oleh penjajah kolonial Belanda akibat dakwah dan perjuangannya bersama Sultan Banten. Selama empat tahun di Cape Town, Syaikh Yusuf berhasil membangun komunitas muslim yang solid, sehingga oleh pemerintah Afrika Selatan dinugerahi gelar pahlawan nasional.
Demikianlah poin-poin penting yang disuguhkan dalam kajian tentang Syaikh Yusuf ini. Dalam konteks dakwah Islam Indonesia, kajian tentang etika religius Syaikh Yusuf perlu dikembangkan, karena pesan dakwahnya mencerminkan nilai-nilai Islam yang toleran, damai, dan jauh dari tindakan-tindakan anarkis dan teror terhadap kelompok-kelompok masyarakat yang lain. Oleh karena itu, selayaknyalah pesan-pesan Islam yang damai ini menjadi bagian dari hidup kita dalam beragama, bermasyarakat, dan bernegara.